Kepemimpinan yang berhasil mempengaruhi orang lain sangat ditentukan oleh keterampilan dan kemampuan menjalankan fungi komunikasi secara baik karenanya komunikasi yang baik dan menjadi efektif akan ditentukan pula oleh kepercayaan dan keyakinan anda dalam memimpin untuk mempengaruhi bawahan.
Keyakinan dan kepercayaan hanya dapat terbentuk apabi-la anda menyadari suatu lingkungan yang harmonis antara pimpinan dengan para bawahannya yang dapat benar-benar berkomunikasi dengan baik yang sejalan dengan makna fungsi komunikasi. Pertama ia menyadari untuk melaksanakan pengungkapan emosional (fungsi) dengan sikap dan perilaku yang dapat menimbulkan kesan yang menarik mereka dari tindakannya dari pada kata-kata.
Kedua pesan yang disampaikan mengenai fakta dan informasi (fungsi) yang dapat dipertanggung jawabkan.
Ketiga mampu memberi daya dorong agar termotivasi kearah (fungsi) yang memenuhi kepentingan semua pihak.
Keempat mampu menjalankan kendali (fungsi) untuk dapat menerima dan mendengarkan konskwensi berkomunikasi serta membuat langkah lanjutan dalam tindakan.
Kedua pesan yang disampaikan mengenai fakta dan informasi (fungsi) yang dapat dipertanggung jawabkan.
Ketiga mampu memberi daya dorong agar termotivasi kearah (fungsi) yang memenuhi kepentingan semua pihak.
Keempat mampu menjalankan kendali (fungsi) untuk dapat menerima dan mendengarkan konskwensi berkomunikasi serta membuat langkah lanjutan dalam tindakan.
Disatu sisi kita dapat memahami makna fungsi komunikasi dan disisi lain diperlukan kemampuan dan keterampilan untuk mendalami aktualisasi kedalam proses komunikasi karena kita harus meyakini bahwa tindakan lebih membekas daripada kata-kata, jadi dapat saja anda melakukan komunikasi, tetapi anda tidak mengambil tindakan, itu berarti tak ada seorangpun akan mempercayai komunikasi tersebut, akibatnya dapat menimbulkan sindrom dalam bentuk gejala pura-pura atau bentuk mental yang suka menunda-nunda.
Oleh karena itu, pengkodean (proses) mengubah suatu pesan komunikasi menjadi bentuk simbol artinya apa yang dikomunikasikan, saluran (proses) artinya mediun lewat mana sesuatu pesan komunikasi berjalan, pendekodean (proses) artinya penerjemahan ulang pesan komunikasi seorang pengirim, gelung umpan balik (proses) artinya tautan akhir dalam proses komunikasi mengembalikan pesan ke dalam sistem guna memeriksa kesalahpahaman.
Dengan demikian untuk menjadikan komunikasi yang efektif menuntut pengasahan secara terus menerus oleh pemimpin yang menyadari bahwa kepemimpinan akan berhasil bila secara sungguh-sungguh memahami fungsi komunikasi disatu sisi dan disisi lain melaksanakan proses komunikasi, sehingga waktu hidup kita sebagian besar dipergunakan dalam berpikir untuk menulis, membaca, berbicara dan mendengarkan dalam kerangka hubungan individu, kelompok dan organisasi.
MAKNA KOMUNIKASI
Dalam usaha untuk mengingatkan kita betapa pentingnya komunikasi sebagai prinsip ketiga untuk dihayati kedalam individu, kelompok dan organisasi bahwa suatu gagasan apapun bentuknya tidak ada gunanya sebelum penyampaian kepadanya dan dipahami oleh orang-orang yang hendak berkomunikasi. Untuk meningkatkan daya ingatan kita, maka ingatan dapat digerakkan dari pemahaman dari huruf menjadi kata komunikasi dalam pikiran :
Dua huruf pertama KO (KESAN ORANG) berarti sikap postip (mengkomunikasikan suara hati kepada orang lain) dan perilaku asertif (gaya yang wajar) yang diaktualisa-sikan orang haruslah menunjukkan kesan yang meyakin-kan bagi orang lain. Memberikan kesan orang kita harus dapat meyakini diri bahwa kata-kata dan perbuatan haruslah seiring dan sejalan dalam pikiran yang harus digerakkan.
Dua huruf kedua MU (MEDIA UMUMNYA) berarti kita harus dapat membayangkan dalam bentuk apapun media (tatap muka, telepon, surat elektronik, memo, surat, buletin, laporan) melaksanakan komunikasi, kita melaksanakan media tersebut sebagai langkah yang tidak dapat dipisahkan dengan kesan yang hendak ditimbulkan dari kata-kata dan perbuatan oleh karena itu komunikasi verbal dan atau nonverbal ikut memainkan peran dalam berkominaksi.
Dua huruf ketiga NI (NIAT INTERAKSI) berarti pesan yang kita sampaikan dalam bertatap muka mengandung niat dalam berintraksi hanyalah dengan ketulusan hati yang sebenarnya dalam mengungkapkan pesan yang tidak mengandung sesuatu yang tersembunyi yang tidak dapat dimengerti orang lain yang dapat menimbulkan konflik dalam berkomunikasi.
Dua huruf keempat KA (KEBENARAN ARAH) berarti anda meyakini benar bahwa arah komunikasi dapat mengalir secara vertical (kebawah dan keatas), horizontal atau lateral, dimana masing-masing harus diaktualisasikan sesuai dengn kepentingannya agar jaringan komunikasi baik formal dan informal.
Dua huruf kelima SI (SALURAN INTUISI) berarti pilihan saluran komunikasi berdasarkan ituisi yang menekankan berpikir dengan penghayatan hati sebagai pendorong dalam berpikir dengan otak untuk merumuskan hambatan dalam mewujudkan komunikasi yang efektif dengan menghayati hal-hal yang berkaitan dengan penyaringan, persepsi, emosi dan bahasa sebagai langkah akhir dalam bersikap dan berperilaku untuk mewujudkan pemahaman prinsip ketiga dalam komunikasi.
KESIMPULAN
Menghayati makna komunikasi bagi setiap pemimpin dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan yang efektif dengan mengungkapkan dari kata komunikasi memberikan petunjuk arti penting bagi pimpinan puncak, sedangkan pada pimpinan menengah memberikan petunjuk untuk menyesuaikan tindakan dan ucapan agar pemanfaatan komunikasi dua arah lebih sesuai dengan kebutuhan untuk melaksanakan komitmen.
Pilihan komunikasi tatap muka sangat memberikan konstribusi yang besar karena komunikasi lebih bersifat terbuka dan terus terang atas pesan yang hendak disampaikan, lebih-lebih yang menyangkut pembaruan dalam tindakan, sehingga paling tidak meliminir bentuk-bentuk resistensi yang bakal terjadi.
Kepentingan komunikasi dalam individu, kelompok dan organisasi hanya dapat tercipta secara efektif bila semua yang mempunyai kepentingan menjadi tanggung jawab bersama yang akan sejalan dengan pesan yang akan dikomunikasikan sehingga informasi yang disalurkan benar-benar memenuhi bagi semua yang berkepentingan.
Akhirnya kita menyadari sepenuhnya bahwa komunikasi sebagai perinsip ketiga adalah sangat penting dalam pelaksanaan maka perlakukan komunikasi dilihat dari fungsi dan proses sebagai kebutuhan yang berkelanjutan, maka aktualisasinya terwujud dalam bentuk penyampaian pesan berdasarkan keputusan intuisi dan otak, ketepatan waktu juga penting, dilakukan secara terus menerus, serta hilangkan komunikasi satu arah.
0 comments:
Post a Comment