pemuda dan sosialisasi part 2

on Thursday, November 25, 2010



pemuda dan sosialisasi
Kali in pembahasan nya gw ambil dari internet dan ini link nya.
http://www.anakciremai.com/2009/10/makalah-sosiologi-tentang-pemuda-dan.html PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah-masalah pemuda ini disebakan karena sebagai akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyusuan diri dengan situasi yang baru dan timbulah harapan setiap pemuda karena akan mempunyai masa depan yang baik daripada orang tuanya. Proses perubahan itu terjadi secara lambat dan teratur (evolusi) Sebagian besar pemuda mengalami pendidikan yang lebih daripada orang tuanya. Orang tua sebagai peer group yang memberikan bimbingan, pengarahan, karena merupakan norma-norma masyarakat, sehingga dapat dipergunakan dalam hidupnya. Banyak sekali masalah yang tidak terpecahkan karena kejadian yang menimpa mereka belum pernah dialami dan diuangkapkannya. Dewasa ini umum dikemukakan bahwa secara biologis dan politis serta fisik seorang pemuda sudah dewasa akan tetapi secara ekonomis, psikologis masih kurang dewasa. Contohnya seperti pemuda-pemuda yang sudah menikah, mempunyai keluarga, menikmati hak politiknya sebagai warga Negara tapi dalam segi ekonominya masih tergantung kepada orang tuanya. B. Rumusan Masalah Dalam perumusan masalah ini penulis akan merumuskan tentang: 1. Bagaimana Pengertian tentang pemuda. 2. Bagaimana pengertian sosialiasi 3. Bagaimana pengertian Internalisasi 4. Bagaimana gambaran pemuda dan identiasnya C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana pengertian dari pemuda, bagaimana pengertian dari sosialisasi dan Internalisasi pemuda. Dan bagaimana gambaran pemuda dengan identitas dirinya. D. Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah ini BAB II PEMUDA DAN SOSIALISASINYA DALAM PERMASALAHAN GENERASI NASIONAL A. Pengertian Pemuda Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan. Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain: a. Kemurnian idealismenya b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru c. Semangat pengabdiannya d. Sepontanitas dan dinamikanya e. Inovasi dan kreativitasnya f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri h. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada. B. Sosialisasi Pemuda Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi. a) Proses sosialisasi Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi. b) Media Sosialisasi • Orang tua dan keluarga • Sekolah • Masyarakat • Teman bermain • Media Massa. c) Tujuan Pokok Sosialisasi • Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat. • Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya. • Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat. • Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum. C. Internalisasi Adalah proses norma-norma yang mencakup norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi mungkin norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat. a. Pendekatan klasik tentang pemuda Melihat bahwa muda merupakan masa perkembangan yang enak dan menarik. Kepemudaan merupakan suatu fase dalam pertumbuhan biologis seseorang yang bersifat seketika dan suatu waktu akan hilang dengan sendirinya, maka keanehan-keanehan yang menjadi ciri khas masa muda akan hilang sejalan dengan berubahnya usia. Menurut pendekatan yang klasik ini, pemuda dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat. Selanjutnya munculah persoalan-persoalan frustasi dan kecemasan pemuda karena keinginan-keinginan mereka tidak sejalan dengan kenyataan. Dan timbulah konflik dalam berbagai bentuk proses. Di sinilah pemuda bergejolak untuk mencari identitas mereka. b. Dalam hal ini hakikat kepemudaan ditinjau dari dua asumsi pokok. Penghayatan mengenai proses perkembangan manusia bukan sebagai suatu koninum yang sambung menyambung tetapi fragmentaris, terpecah-pecah dan setiap pragmen mempunyai arti sendiri-sendiri. Asumsi wawasan kehidupan adalah posisi pemuda dalam arah kehidupan sendiri. Perbedaan antar kelompok-kelompok yang ada, antar generasi tua dan pemuda, misalnya hanya terletak pada derajat ruang lingkup tanggung jawabnya. Generasi tua sebagai angkatan-angkatan yang lalu (passing generation) yang berkewajiban membimbing generasi muda sebagai generasi penerus. Dan generasi pemuda yang penuh dinamika hidup berkewajiban mengisi akumulator generasi tua yang mulai melemah, disamping memetik buah-buah pengalamannya, yang telah terkumpul oleh pengalamannya. Pihak generasi tua tidak bisa menuntut bahwa merekalah satu-satunya penyelamat masyarakat dan dunia. Dana melihat generasi muda sebagai perusak tatanan sosial yang sudah mapan, sebaliknya generasi muda juga tidak bisa melepaskan diri dari kewajiban untuk memelihara dunia. Dengan demikian maka adanya penilaian yang baku (fixed standard) yang melihat generasi tua adalah sebagai ahli waris. Dari segala ukuran dan nilai dalam masyarakat, karena itu para pemuda menghakimi karena cenderung menyeleweng dari ukuran dan nilai tersebut karena tidak bisa diterima. Bertolak dari suatu kenyataan, bahwa bukan saja pemuda tapi generasi tua pun harus sensitif terhadap dinamika lingkungan dengan ukuran standard yang baik. Dengan pendapat di atas jelas kiranya bahwa pendekatan ekosferis mengenai pemuda, bahwa segala jenis ”kelainan” yang hingga kini seolah-olah menjadi hak paten pemuda akan lebih dimengerti sebagai suatu keresahan dari masyarakat sendiri sebagai keseluruhan. Secara spesifiknya lagi, gejolak hidup pemuda dewasa ini adalah respon terhadap lingkungan yang kini berubah dengan cepat. D. Pemuda Dan Identitas Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda. Tetapi di lain pihak pemuda juga menghadapi pesoalan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada orang tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan suram. Semuanya itu akibat adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi. Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan ”moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan. Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni: 1. Sosial psikologi 2. sosial budaya 3. sosial ekonomi 4. sosial politik Ø Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah: a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja. e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan f. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental h. Pergaulan bebas i. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika j. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.  Peran pemudaØ dalam masyarakat a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. b. Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya c. Asas edukatif d. Asas persatuan dan kesatuan bangsa e. Asas swakarsa f. Asas keselarasan dan terpadu g. Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi Ø Arah Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni. a. Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa. b. Orientasi dalam dirinya sendiri c. Orientasi ke luar hidup di lingkungan Peranan mahasiswa dalam masyarakat a. Agen of change b. Agen of development c. Agen of modernization BAB III KESIMPULAN Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan sentosa. 1. Jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan generasi berikutnya, setiap generasi memiliki cirri-ciri khas corak atau watak pergerakan / perjuangan. Sehubungan dengan itu, sejak kebangkitan Nasional, di Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga generasi yaitu generasi 20-an generasi 45 dan generasi 66, dengan masing-masing ciri khasnya. 2. Ada dua regenerasi, yaitu a. Regenerasi yang berlangsung alamiah. Artinya generasi berjalan lumrah seperti yang terjadi pada kelompok dunia tumbuhan atau hewan. Proses regenerasi ini berjalan sebagai biasa-biasa saja, berlangsung secara alami, tidak di ekspos atau dipublikasikan. b. Regenerasi berencana, artinya proses regenerasi ini sungguh-sungguh direncanakan, dipersiapkan. Pada masyarakat, suku-suku primitip, proses regenerasi dibakukan dalam lembaga dapat yang disebut inisiasi. Oleh karena itu system regenerasi seperti ini lebih tepat disebut regenerasi Kaderisasi. Pada hakikatnya system regenerasi-kaderisasi adalah proses tempat para kader pimpinan para suku atau bangsa digembleng serta dipersiapkan sebagai pimpinan suku atau bangsa pada generasi berikutnya. Menggantikan generasi tua. Regenerasi-kaderisasi suatu suku atau bangsa diperlukan untuk dipertahankan kelangsungan eksistensinya serta kesinambungan suatu generasi atau bangsa, disamping dihadapkan terjaminnya kelestarian nilai-nilai budaya nenek moyang. 3. Demi kesinambungan generasi dan kepemimpinan bangsa Indonesia telah memiliki KNPI dan AMPI sebagai wadah forum komunikasi dan tempat penggembleng. Menempa dan mencetak kader-kader dan pimpinan bangsa yang tangguh dan merakyat. 4. Generasi muda Indonesia mulai turut dalam peraturan aksi-aksi Tritura, Supersemar, 5. Bidang pendidikan yang dapat menopang pembangunan dengan melahirkan tenaga-tenaga terampil dalam bidangnya masing-masing dapat digolongkan dalam tiga bidang yaitu pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, taufik, Pemuda dan Perubahan Social, LP3ES, Jakarta, 1974. Drs. H. Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta, Jakarta, 2003 http://www.homeartikel.co.cc http://www.anakciremai.com

PEMUDA dan SOSIALISASI

PEMUDA dan SOSIALISASI
Hay para pembaca blog, nulis blog lagi nih gw. Hmm, sekarang gw akan membahas tentang Pemuda dan Sosialisasi. Apa sihh? Hahhaa awalnya juga gw mikir gitu apa sih temanya ga enak banget, tapi tenyata tema yang di kasi sama bapak Agung Wahyudi salah satu dosen Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma ini cukup berbobot ko.
Oke kita mulai pembahasaanya, masih inget ga pas bapak presiden pertama kita Ir.Soekarno pas pidatonya dia bilang gini “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”  kira kira gitu lah kata kata beliau. Keren banget kan sepuluh anak muda aja bisa mengoncangkan negri ini. Coba kita cek kenapa bapak soekarno bilang demikian, menurut pendapat gw sih karena beliau melihat kalo anak muda itu berpotensi, berpotensi dalam hal apa pak? Dalam banyak bidang pastinya tergantung dari masing masing individu.
Yang kedua anak muda itu bersemangat dan mempuyai mimpi. Pasti temen temen semua setuju deh sama pendapat gw yang satu ini, siapa sih yang ga punya impian pas masa muda nya. Gw aja sekarang punya mimpi nuat jadi orang terkenal, dalam bidang apapun itu, mau musik, film, ataupun dalam dunia politik. Karena semangat inilah maka kita itu berbeda di bandingkan dengan orang tua yang udah lanjut usianya, paling paling yang di pikirin Cuma makan, biaya hidup keluarga beres deh.
Sekarang gw mau ngasih contoh anak muda yang udah sukses BANGET di usia mudanya, ada yang kenal sama Larry Page dan Sergey Brin? Pasti sebagian besar atau bahkan semua dari temen temen ga tau siapa dia ini. Coba kalo gw tanya Google? Pasti semua pada tau kan. Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ketika mereka masih mahasiswa di Universitas Stanford dan perusahaan ini merupakan perusahaan saham pribadi pada 7 September 1998. Melalui berbagai jenis pengembangan produk baru, pengambil alihan dan mitra, perusahaan ini telah memperluas bisnis pencarian dan iklan awalnya hingga ke area lainnya, termasuk email berbasis web, pemetaan online, produktivitas perusahaan, dan bertukar video. Mereka menciptakaan google pada saat berumur 25 tahun. Sangat muda sekali bukan? Saat ini umur keduanya adalah 35-36 tahun. Muda sekali kan. Begitulah menurut saya. Haha.
Begitulah sedikit pembahasan gw mengenai anak muda, yang mungikn sedikit meleset dari tema. Sekarang apa sih yang di maksud dengan sosialisasi? Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat . Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Ribet yah? Gambang nya gini deh sosialisasi itu dimana kita sebagai individu menerima nilai nilai atau kebiasaan di dalam masyarakat tempat kita tinggal, contoh gampangnya yaitu kalo kita tinggal di lingkungan yang orang orangnya menggunakan bahasa sunda maka lama lama kita akan terpengaruh juga menggunakan bahasa tersebut. Simple aja kan? Hehe
Terus apa dong hubungannya antara pemuda dan sosialisasi? Akan gw jawab menurut versi gw yaah. :p
                Pada masa muda adalah masa pencariaan jati diri. Proses ini sanggat rentan sekali dimasuki oleh hal hal yang bertentangan dengan nilai dan norma dalam masyarakat. Sering kita temui banya anak anak muda yang berlaku di luar etika seperti sex bebas narkotika dan lain lain. Mengapa mereka berlaku demikian? Jawabannya mudah saja. Yaitu karena sosialisasi yang tidak sempurna.
                Mungkin ketika masih kecil mereka tinggal di lingkungan yang demikian atau pun bisa terpengaruh dari teman temannya. Ironis sekali yah pemuda yang menjadi penerus bangsa malah berlaku demikian, akan jadi apakah negri ini. Akan kah manjadi lebih maju? Jawabannya tidak.
                Dilihat dari usia maka proses sosialisasi pemuda dimulai dari umur 10 tahun. Peran dari orang tualah yang penting dalam mangawasi sosialisasi anak anak mereka. Sosialisasi ini pending karena dapat menentukan masa depan prilaku etika yang sesuai dalam nilai dan norma masyarakat.
                Gw rasa cukup demikian semoga kita semua sadar salam bersikap dan begaul agar dapat menentukan sikap dan nilai yang kita pegang sesuai dengan apa yang berlaku dalam masyarakat. Keep positive guys. :)
Created by
Egan Kurniawan
12110261

Kemacetan Jakarta

on Tuesday, November 23, 2010

Kemacetan Jakarta
Yah kali ini gw akan coba untuk membahas tentang kemacetan jakarta, mungkin hampir setiap kita pernah merasakan kemacetan di ibukota ini, apalagi bagi yang bertempat tinggal atau bekarja di kota jakarta. Macet adalah hal yang biasa di kota ini, setiap orang mungkin pernah merasa terjebak  kemacetan dalam waktu yang singkat ataupun panjang, tapi berapapun waktunya lama atau sebentar, macet adalah hal yang sangat membosankan! Yah, anda pastinya akan sependapat dengan saya.
Banyak hal yang telah pemerintah lakukan dalam menanggulang kemacetan mulai dari memberlakukan peraturan three in one, panggunaan jalan pada jam-jam tertentu, pengalihan arus dari sana sini, banyak lagi deh. Upaya tersebut memang membuahkan hasil tapi bukan hasil yang signifikan melainkan kemacetan yang terus terjadi di banyak titik kota jakarta.

Menurut pendapat pribadi saya ada beberapa hal yang menjadi salah satu faktor kemacetan, beberapa di antaranya ialah :

1.       Volume kendaraan yang melewati batas normal.
Mungkin teman teman sekalian berkata bahwa indonesia adalah negara miskin tapi itu salah. Buktinya adalah hampir seluruh warga indonesia memiliki kendaraan nya masing masing. Jika kita bandingkan dengan negara negara lain, bila warga negaranya adalah orang orang menengah pasti akan menggunakan angkutan umum massal seperti kereta atau bus atau semacamnya, lain halnya di indonesia, hampir setiap orang baik kaya maupun miskin memiliki kendaraan sendiri di rumahnya. Namun bukan berarti tidak ada yang menggunakan angkutan umum seperti bus kereta ataupun angkot, banyak juga sih. Terlalu banyaknya orang yang menggunakan kendaraan inilah yang manjadi salah satu faktor penyebab kemacetan. Mungikn pada tahun-tahun kedepan perlu adanya peraturan baru dalam mengurangi pembelian kendaraan pribadi.
2.       Perkembanggan luas jalan
Jalan jalan yang ada di indonesia saat ini sangat kurang sekali dalam memenuhi batas ideal untuk jalan jalan kota metropolitan, jika pertumbuhan volume kendaraan yang tidak seimbang dengan perkembangan luas jalan jalan raya maka tidak dapat di pungkiri bahwa kemacetanlah yang akan terjadi. Yeah that’s right!
3.       Kurangnya kedisiplan berlalu lintas
Menurut pendapat  saya masyarakat indonesia sangat kurang kedisplinannya dalam hal berkendara baik pengendara mobil  maupun motor. Banyak hal yang dapat di lihat dari kurangnya kesadaran dalam berkendara ini. Salah satunya mungkin kita pernah melakukannya yah saya akan coba untuk memberikan beberapa contoh  :  pernahkan teman-teman melanggar lampu merah? Beberapa pasti pernah. Saya pun baru tadi melanggar. Hahaha. Pernahkah teman teman melawan arah dalam menggunakan sepeda motor? Beberapa pasti akan menjawanb iya pernah. Dan pernahkah anda berhenti di tempat yang tidak seharusnya? Ya saya yakin pernah. Hal hal kecil tersebut saja akan sangat berpengaruh bagi kelanjaran lalu lintas. Coba kita bayangkan jika sebagian besar orang yang berkendara melakukan pelanggaran-pelanggaran seperti di atas, akan jadi separah apakah kemacetan di kota ini.
4.       Kurangnya transportasi umum yang memadai
Mungkin inilah yang menjadi salah satu penyebab warga indonesia sangat malas dalam menggunakan alat transportasi umum, ya sepele saja jawabanya yaitu karena alat transportasi umum yang tersedia tidak memadai. Saya adalah salah satu dari banyak orang yang kecewa akan tranportasi umum di indonesia. Saya adalah pengguna kereta listrik , banyak sekali hal hal yang harus dibenahi dalam transportasi ini. Mulai dari tingkat kecelakaan yang cukup tinggi, masalah keterlambatan yang cukup sering terjadi dan hal yang paling sangat mencolok adalah masalah kenyamanan. Mungkin jika kita semua sadar dan menggunakan alat transpotasi umum secara beramai ramai niscaya kemacetan jakarta akan berkurang. Ya betul.

Kota jakarta adalah ibukota dari negara indonesia, yang seharusnya kota ini menjadi cerminan dari perkembangan dan kemajuan negara indonesia. Tapi bagaimana kata ini bisa jadi cerminan dari kota teladan kalau di setiap jalan jalan utamanya saja terjadi kemacetan yang luas. Sungguh di sayangkan.
Sekarang adalah bagaimana kita semua sebagai warga negara yang baik ikut turut serta secara aktif maupun pasif dalam membarantas kemacetan ini. Salah satu hal kecil yang cukup berpengaruh adalah dengan lebih mengutamakan menggunakan alat transportasi umum daripada menggunakan kendaraan pribadi. Hal yang mudah bukan, tapi sangat berpengaruh dalam menanggulangi kemacetan ibukota kita JAKARTA. Hal yang kecil dapat berpangaruh bila kita melakukannya bersama sama. Cheers!


Created by:

Egan Kurniawan
12110261