Peranan Bahasa Indonesia Dalam Kehidupan Sehari-hari
Hai, udah lama nih gw gak nulis blog ini. Haha. Bukannya
untuk bersikap cuek terhadap dunia maya tetapi blog ini emang di peruntukan
untuk melengkapi masalah akademik bukan untuk mengekspos kehidupan sehari-hari
gw. Haha.
Peranan bahasa Indonesia, hmm awalnya sih gw piker ini topik
yang cukup umum untuk di angkat dalam membuat sebuah karangan tapi setelah di
pikirkan lebih lanjut ternyata peranan bahasa ini memiliki kajian yang cukup
luas dan variatif dilihat melalui kacamata gw tentunya.
Dewasa ini kita sering kali lupa akan budaya kita sendiri,
sikap anak muda jaman sekarang yang lebih suka untuk meniru gaya
kebarat-baratan yang mungkin di pandang lebih keren, seringkali membuat bahasa
kita terlupakan.
Simplenya adalah dari sekian banyak anak muda, seringkali di
kota kota besar anak anak muda lebih senang dalam menggunakan bahasa asing
untuk di tulis di dalam account media sosialnya, apakah ini buruk? Banyak
sekali hal positif-nya, tetapi perlu di ingkatkan sekali lagi bahwa bahsa yang
paling umum yang bisa kita gunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia. Bahasa
ibu kita sendiri.
Nasionalisme.
Ya mungkin saja itu bisa jadi salah satu tolak ukur dari
rasa nasionalis kita terhadap bangsa ini, sikap mencintai budaya dan bahasa
sendiri sering kali output nya adalah rasa nasionalis. Ketika kita merasa
bangga akan bangsa kita, jiwa nasionalis kita terpanggil, maka dengan bangga
pula kita akan menggunakan bahasa kita sendiri.
Berikut ini fungsi bahasa menurut para ahli:
#Del Hymes & Guy Cook
bahwa bahasa berfungsi:
·
Kontekstual (situasi)
·
Referensial (pesan)
·
Emotif (penutur)
·
Konatif/ direkti (mitra tutur)
·
Fatis (jalur)
·
Puitis (bentuk pesan)
·
Metalinguist (aspek bahasa)
Transaksi
Bahasa merupakan bagian penting untuk membantu jalanya
proses transaksi dalam kehidupan sehari-hari tanpa adanya bahasa kegiatan
bertransakasi seperti berbisnis, berbelanja, atau kegiatan yang melibatkan dua
orang atau lebih akan sulit mencapai kesepakatan apabila seseorang yang
bertransaksi saling tidak mengerti bahasa dari lawan bicara mereka. Pada masa
lalu contohnya manusia bertransaksi hanya dengan cara tukar menukar barang atau
biasa disebut barter. Tukar menukar barang ini terjadi bukan hanya karena belum
terciptanya nilai tetap uang untuk menentukan harga sebuah barang atau jarak
sebagai pemisah, tetapi bahasa juga merupakan salah satu faktor mengapa pada
masa itu manusia melakukan transaksi sangat terbatas. Sebabnya adalah ketiadaan
bahasa yang dapat menyambungkan jalannya proses transaksi. Walaupun bisa saja
misal salah seorang dari salah satu daerah mempelajari bahasa daerah dari
relasi bisnisnya itu masih bisa mungkin terjadi, tapi bagaimana kalo relasi
bisnisnya tidak hanya ada pada satu daerah tentu akan sulit bagi seseorang
mempelajari bahasa dari banyak daerah.
Indonesia merupakan
Negara yang terdiri dari banyak Suku, Kota, atau Daerah yang masing-masing
tempatnya memiliki bahasa yang berbeda, bagaimana mungkin kesepakatan
bekerjasama dalam bisnis contohnya akan terjadi bila orang yang bekerja sama
ini saling tidak memahami bahasa satu sama lain, oleh karena itu sangat
diperlukan terciptanya satu bahasa yang dapat memudahkan kegiatan transaksi
seseorang yang berbeda bahasa. Bahasa yang dapat dipergunakan dimana saja di
Indonesia jika kita tidak dapat memahami bahasa daerah kota tersebut, maka
terciptalah bahasa Indonesia. Tepatnya pada tanggal 28 Okteber 1928
diresmikannya bahasa Indonesia menjadi bahasa negara dan menjadi bahasa
pemersatu dari sekian ratus bahasa daerah. Ditetapapkan bahasa pemersatu inilah
yang mempermudahakan terjalinnya sebuah kerja sama. Seseorang dapat
bertransaksi antar kota dan antar daerah, akan mudahnya mencapai kesepakatan
antara seseorang yang berbisnis, bahkan seseorang yang berbelanja sampai keluar
daerah akan mudah melakukan tawar menawar antara pedagang dan pembeli karena
adanya bahasa pemersatu Bahasa Indonesia. Kasus lain misal kita ingin mengirim
sejumlah uang dengan rekan bisnis kita melalui sebuah ATM sementara kita berada
disuatu Daerah yang bahasanya berbeda dengan daerah asal kita sedangkan ATM
tersebut perintah-perintahnya menggunakan bahasa daerah dimana ATM itu berada
tentu akan menjadikan hal yang sulit bukan? Dengan bahasalah masalah, maka
kesulitan ini dapat teratasi.
Jadi kesimpulannya suatu transaksi tidak akan terjalin
sempurna atau semakin berkembang apabila tidak ada bahasa Indonesia sebagai
penunjang kesuksesan, karena melalui bahasa Indonesia kita dapat terhubung
dengan orang-orang yang berbeda bahasa disetiap daerah. Sunggu kita sangat
tergantung dengan penggunaan bahasa Indonesia.
Kesimpulan
Dinamika antara potensi dan tantangan atau realita yang
dialami bahasa Indonesia saat ini merupakan suatu data yang dapat dijadikan
sumber prediksi bagi eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di
masa depan. Dalam konteks bahasa Melayu, Collins menyatakan bahwa peran bahasa
Melayu akan semakin berkembang, baik di kawasan Asia Tenggara maupun di belahan
bumi yang lain. Di luar Asia Tenggara bahasa Melayu dipelajari di delapan
Negara Eropa dan dua Negara di Amerika. Jumlah penutur bahasa Melayu dalam waktu
dekat ini akan terus meningkat. Hal ini akan meningkatkan prestise di kalangan
para penuturnya yang kemudian akan mempengaruhi sikapnya untuk lebih positif
terhadap bahasa Melayu. Terlebih menurut prediksi dari Collins, pengaruh bahasa
Inggris belum begitu jelas di Asia Tenggara pada masa depan.
Pengaruh secara global bahasa Melayu tersebut tentunya
akan juga berpengaruh di Indonesia meskipun akan membutuhkan proses yang sangat
lama. Pengaruh tersebut berkaitan juga tingkat kesadaran pemerintah, media, dan
masyarakat Indonesia tentang pentingnya bahasa Indonesia sebagai pemersatu.
Kesadaran ini tidak hanya pada bagian luar pemahaman saja, namun selayaknya
menjadi penghayatan dan pengidentifikasian seluruh masyarakat sebagai satu
bangsa.
Ada kutipan bagus yang tidak sengaja saya lihat, mungkin alangkah lebih baiknya sebagai penutup dari karangan ini :
BAHASA INDONESIA,